Tuesday, October 5, 2010
Wednesday, August 18, 2010
ISTRI HAMIL, SUAMI SIAGA
“Mas…. Punggung dan kakiku pegal-pegal, kepalaku terasa pusing….” Keluh MIana pada Irvan, suaminya, yang sedang membaca Koran. Belum sempat Irvan memberikan jawaban, Miana yang tengah hamil 6 bulan kembali bertanya, “Mas, perutku semakin membesar ya… Aduh rasanya kulit didaerah perut ini semakin mengencang. Guratan juga bermunculan. Berbahaya ngGa sih mas?”
Sejak Irvan menghentikan kegiatan membaca Koran. Diamatinya wajah sang istri yang duduk disampingnya. Dalam hati Irvan berkata, “istriku tengah mengandung anak kami. Sehatkah ia selama menjalani kehamilan ini? Apa yang dapat aku lakukan untuk mengurangi ketidak enakan yang ia alami selagi hamil ini?”
Tanpa berpikir panjang, Irvan lagsung mencium dan mengelus-elus perut Miana yang kian membesar. “Sayang…. Jangan khawatir ya? Nanti kita konsultasikan apa yang kamu rasakan ini pada dokter kandungan kita. Aku akan selalu ada disampingmu….” Hibur Irvan dengan nada mesra. Ucapan Irvan ini menyejukan hati Miana yang dilanda kecemasan tak menentu.
Memahami Kebutuhan Istri
Acapkali istri y ang tengah hamil mengalami perubahan sikap. Misalnya, sebelum hamil, istri tergolong wanita yang tidak mudah lelah dalam beraktivitas. Namun disaat hamil, ia mudah lelah, merasa sakit dan memrlukan pendampingan suaminya.
Sebenarnya, perubahan sikap ini bukan tanpa sebab. Kondisi tubuh saat hamil yang mengakibatkan rasa tidak nyaman. Semisal, mengencangnya payudara, mual ataupun pusing yang dirasakan sejak awal kehamilan. Belum lagi perubahan emosi. Keadaan tersebut cukup mengganggu istri yang tengah hamil.
Perasaan tak tentu ini disebabkan oleh perubahanhormon akibat kehamilan, ditambah perasaan cemas dan takut terhadap kondisi janin, serta perubahan peran ketika menjadi ibu. Semua ini bercampur jadi satu dan membuat seorang calon ibu sering merasa tak menentu, merasa lelah berlebihan ataupun kehilangan keinginan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Keadaaan seeperti inilah yang terkadang membuat istri membutuhkan perhatian lebih dari suaminya.
Walaupun demikian, kebutuhan akan perhatian yang lebih besar dari suami tidak begitu saja mudah diekspresikan oleh istri yang tengah hamil. Bisa jadi istri menginginkan suaminya memahami kebutuhannya tanpa harus diberitahu. Namun bisa pula istri merasa sia-sia saja berbagi rasa dengan suaminya, karena menurut pandangannya, suami sebagai seorang laki-laki tidak pernah bisa merasakan apa yang dialami oleh seorang wanita hamil.
Suami Turut Merasakan
Memang tidak semua suami cepat tanggap terhadap apa yang tengah dirasakan oleh istrinya yang tengah hamil. Terutama para suami yang menganggap kehamilan sebagai suatu peristiwa yang alamiah yang harus dialami oleh wanita dan tak perlu terlalu dicemaskan. Namun sebagian suami memiliki kepekaan perasaan yang sejalan dengan perasaan yang tengah dialami oleh istrinya.
Bahkan, karena begitu pekanya perasaan para calon ayah ini, mereka seringkali menunjukan gejala-gejala seperti istrinya yang sedang hamil; seperti kram pada kaki, mual-mual, hingga mengidam yang kadangkala melebihi apa yang diinginkan sang istri.
Selain itu, bisanya, para suami yang akan menjabat peran baru sebagai seorang ayah, juga merasa bimbang terhadap kemampuan diri mereka dalam menjalankan peran ayah yang baik bagi buah hatinya. Belum lagi keraguan terhadap kemampuan diri untuk memenuhi kebutuhan materi si kecil.
Semua ini menjadikan perasaan suami dimasa penantian ini tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh istrinya. Perasaan gembira dan cemas melebur menjadi satu.
Pentingnya Peran Suami
Terlepas dari ada atau tidaknya kegalauan, para suami diharapkan terus mengayomi istrinya yang tengah hamil. Suami dapat berinisiatif untuk terlibat dalam proses kehamilan istri. Semisal mengajak istri menceritakan perasaan yang dirasakannya. Baik rasa kesal akibat kelelahan, kegembiraan yang muncul karena gerakan si kecil mulai terasa, maupun antusiasme yang timbul setelah melihat baju-baju mungil yang dipajang di took perlengkapan bayi.
Suami dapat pula berusaha mengurangi ‘penderitaan’ istri tercinta saat menjalani kehamilan ini. Anda dapat memijat ringan bagian kaki, mengusap-usap punggung yang terasa pegal atau mengelus-elus kepala istri dengan lembut.
Selain itu suami dapat pula mengajak istrinya sama-sama mengungkapkan harapan maupun keinginan dalam menjalankan peran baru sebagai orang tua kelak. Jalinan komunikasi yang terbuka antara suami dan istri akan membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya. Sikap suami yang senantiasa siap membantu istri, berbagi dengannya, dan juga memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan istrinya, turut pula membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya.
Ini dapat menjadi dasar yang baik bagi pembentukan keluarga dan juga dapat menjadi perekat Anda berdua dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengasuhan si kecil.
[Cherry Riadi Lukman] [Suyana Smart]
Sejak Irvan menghentikan kegiatan membaca Koran. Diamatinya wajah sang istri yang duduk disampingnya. Dalam hati Irvan berkata, “istriku tengah mengandung anak kami. Sehatkah ia selama menjalani kehamilan ini? Apa yang dapat aku lakukan untuk mengurangi ketidak enakan yang ia alami selagi hamil ini?”
Tanpa berpikir panjang, Irvan lagsung mencium dan mengelus-elus perut Miana yang kian membesar. “Sayang…. Jangan khawatir ya? Nanti kita konsultasikan apa yang kamu rasakan ini pada dokter kandungan kita. Aku akan selalu ada disampingmu….” Hibur Irvan dengan nada mesra. Ucapan Irvan ini menyejukan hati Miana yang dilanda kecemasan tak menentu.
Memahami Kebutuhan Istri
Acapkali istri y ang tengah hamil mengalami perubahan sikap. Misalnya, sebelum hamil, istri tergolong wanita yang tidak mudah lelah dalam beraktivitas. Namun disaat hamil, ia mudah lelah, merasa sakit dan memrlukan pendampingan suaminya.
Sebenarnya, perubahan sikap ini bukan tanpa sebab. Kondisi tubuh saat hamil yang mengakibatkan rasa tidak nyaman. Semisal, mengencangnya payudara, mual ataupun pusing yang dirasakan sejak awal kehamilan. Belum lagi perubahan emosi. Keadaan tersebut cukup mengganggu istri yang tengah hamil.
Perasaan tak tentu ini disebabkan oleh perubahanhormon akibat kehamilan, ditambah perasaan cemas dan takut terhadap kondisi janin, serta perubahan peran ketika menjadi ibu. Semua ini bercampur jadi satu dan membuat seorang calon ibu sering merasa tak menentu, merasa lelah berlebihan ataupun kehilangan keinginan untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Keadaaan seeperti inilah yang terkadang membuat istri membutuhkan perhatian lebih dari suaminya.
Walaupun demikian, kebutuhan akan perhatian yang lebih besar dari suami tidak begitu saja mudah diekspresikan oleh istri yang tengah hamil. Bisa jadi istri menginginkan suaminya memahami kebutuhannya tanpa harus diberitahu. Namun bisa pula istri merasa sia-sia saja berbagi rasa dengan suaminya, karena menurut pandangannya, suami sebagai seorang laki-laki tidak pernah bisa merasakan apa yang dialami oleh seorang wanita hamil.
Suami Turut Merasakan
Memang tidak semua suami cepat tanggap terhadap apa yang tengah dirasakan oleh istrinya yang tengah hamil. Terutama para suami yang menganggap kehamilan sebagai suatu peristiwa yang alamiah yang harus dialami oleh wanita dan tak perlu terlalu dicemaskan. Namun sebagian suami memiliki kepekaan perasaan yang sejalan dengan perasaan yang tengah dialami oleh istrinya.
Bahkan, karena begitu pekanya perasaan para calon ayah ini, mereka seringkali menunjukan gejala-gejala seperti istrinya yang sedang hamil; seperti kram pada kaki, mual-mual, hingga mengidam yang kadangkala melebihi apa yang diinginkan sang istri.
Selain itu, bisanya, para suami yang akan menjabat peran baru sebagai seorang ayah, juga merasa bimbang terhadap kemampuan diri mereka dalam menjalankan peran ayah yang baik bagi buah hatinya. Belum lagi keraguan terhadap kemampuan diri untuk memenuhi kebutuhan materi si kecil.
Semua ini menjadikan perasaan suami dimasa penantian ini tak jauh berbeda dengan apa yang dirasakan oleh istrinya. Perasaan gembira dan cemas melebur menjadi satu.
Pentingnya Peran Suami
Terlepas dari ada atau tidaknya kegalauan, para suami diharapkan terus mengayomi istrinya yang tengah hamil. Suami dapat berinisiatif untuk terlibat dalam proses kehamilan istri. Semisal mengajak istri menceritakan perasaan yang dirasakannya. Baik rasa kesal akibat kelelahan, kegembiraan yang muncul karena gerakan si kecil mulai terasa, maupun antusiasme yang timbul setelah melihat baju-baju mungil yang dipajang di took perlengkapan bayi.
Suami dapat pula berusaha mengurangi ‘penderitaan’ istri tercinta saat menjalani kehamilan ini. Anda dapat memijat ringan bagian kaki, mengusap-usap punggung yang terasa pegal atau mengelus-elus kepala istri dengan lembut.
Selain itu suami dapat pula mengajak istrinya sama-sama mengungkapkan harapan maupun keinginan dalam menjalankan peran baru sebagai orang tua kelak. Jalinan komunikasi yang terbuka antara suami dan istri akan membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya. Sikap suami yang senantiasa siap membantu istri, berbagi dengannya, dan juga memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan istrinya, turut pula membuat istri merasa nyaman dengan kehamilannya.
Ini dapat menjadi dasar yang baik bagi pembentukan keluarga dan juga dapat menjadi perekat Anda berdua dalam menghadapi masalah-masalah yang berhubungan dengan pengasuhan si kecil.
[Cherry Riadi Lukman] [Suyana Smart]
Monday, July 12, 2010
BEAUTIFULL
Memory 24 Juni 2009 jam 11:34
Beautifull ...
Cantik ...
In a shiny bright morning, a girl spoke to her mother :
Disuatu pagi nan cerah, seorang gadis berkata kepada Ibunya :
Mom… You always look beautiful.
Ibu… engkau selalu terlihat cantik.
I wanna be like you, tell me something.
Aku ingin sepertimu, beritahulah aku sesuatu.
With her to ching gaze and smile, the mother answered :
Dengan tatapan dan senyuman haru, sang Ibu pun menjawab :
For attractive lips, speak words of kindness.
Untuk bibir nan menarik, ucapkan perkataan yang baik.
For dimple on your cheek, spread sincere smile on the earth.
Untuk pipi nan lesung, tebarkanlah senyum ikhlasmu dimuka bumi.
For lovely eyes, see always the good in people.
Untuk mata indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain.
For slim figure, share your food with the poor.
Untuk tubuh yang langsing, sisihkan makananmu bagi fakir miskin.
For lovely curving fingers, count your prayers of adoration with them.
Untuk jemari tangan nan lentik menawan, hitunglah do'a dan pujianmu dengannya.
For with bright face, wash it in every change of time.
Untuk wajah putih bercahaya, basuhlah muka disetiap pergantian waktu.
My daughter…
Anakku...
Physical beauty fades away with time,
Kecantikan fisik akan pudar oleh waktu,
but beautiful deeds hold true even after death.
Tetapi kecantikan perilaku takan pudar meski oleh kematian.
Beautifull ...
Cantik ...
In a shiny bright morning, a girl spoke to her mother :
Disuatu pagi nan cerah, seorang gadis berkata kepada Ibunya :
Mom… You always look beautiful.
Ibu… engkau selalu terlihat cantik.
I wanna be like you, tell me something.
Aku ingin sepertimu, beritahulah aku sesuatu.
With her to ching gaze and smile, the mother answered :
Dengan tatapan dan senyuman haru, sang Ibu pun menjawab :
For attractive lips, speak words of kindness.
Untuk bibir nan menarik, ucapkan perkataan yang baik.
For dimple on your cheek, spread sincere smile on the earth.
Untuk pipi nan lesung, tebarkanlah senyum ikhlasmu dimuka bumi.
For lovely eyes, see always the good in people.
Untuk mata indah menawan, lihatlah selalu kebaikan orang lain.
For slim figure, share your food with the poor.
Untuk tubuh yang langsing, sisihkan makananmu bagi fakir miskin.
For lovely curving fingers, count your prayers of adoration with them.
Untuk jemari tangan nan lentik menawan, hitunglah do'a dan pujianmu dengannya.
For with bright face, wash it in every change of time.
Untuk wajah putih bercahaya, basuhlah muka disetiap pergantian waktu.
My daughter…
Anakku...
Physical beauty fades away with time,
Kecantikan fisik akan pudar oleh waktu,
but beautiful deeds hold true even after death.
Tetapi kecantikan perilaku takan pudar meski oleh kematian.
Sunday, July 11, 2010
Cinta..
Para Pujangga bilang: ”Cinta itu tulus memeberi tnpa harus menerima balasan.”
Tapi kalau kata Al-Qur’an : ”Memberi tanpa meminta balasan, memberi dengan tulus ikhlas karena Allah adalah Sodaqoh.”
Qta sering kali terjebak dalam pikiran-pikiran Qta kalau yang namanya sedekah itu pakai uang dan memberikannya kepada orang lain yang membutuhkan. Padahal Qta sendiri butuh menerima sedekah dari diri Qta sendiri, begitupun keluarga Qta.
Padahal jelas-jelas senyum itu ibadah, senyum itu sedekah. Berbagi kebahagiaan itu pun sedekah, bukan hanya untuk orang lain tapi itulah sedekah untuk diri Qta sendiri, yang menciptakan ketenangan, kenyamanan, serta kebahagiaan.
Namun... apakah Qta sudah mencintai istri, orang tua dan anak sertta anggota keluarga yang lain dengan tulus? Sudahkan Qta tersenyum tulus untuk mereka dengan penuh cinta dan sayang karena Allah? Ataukah Qta hanya menuntut kebutuhan cinta dan sayang Qta sendiri saja? Mengharap dan menuntut perhatian yang lebih tanpa mau peduli keadaan istri, orang tua, anak bahkan orang lain disekitar Qta? Anda yang tahu jawabannya.
Mari Qta sapa istri Qta, orang tua Qta, anak-anak Qta dan keluarga Qta dengan senyuman lembut penuh cinta dan sayang karena Allah dengan ketulusan dan keikhlasan cintanya.
Sampai disini dulu ya. Terimakasih...
Depok, 29 Januari 2010
Suyana Smart
Tapi kalau kata Al-Qur’an : ”Memberi tanpa meminta balasan, memberi dengan tulus ikhlas karena Allah adalah Sodaqoh.”
Qta sering kali terjebak dalam pikiran-pikiran Qta kalau yang namanya sedekah itu pakai uang dan memberikannya kepada orang lain yang membutuhkan. Padahal Qta sendiri butuh menerima sedekah dari diri Qta sendiri, begitupun keluarga Qta.
Padahal jelas-jelas senyum itu ibadah, senyum itu sedekah. Berbagi kebahagiaan itu pun sedekah, bukan hanya untuk orang lain tapi itulah sedekah untuk diri Qta sendiri, yang menciptakan ketenangan, kenyamanan, serta kebahagiaan.
Namun... apakah Qta sudah mencintai istri, orang tua dan anak sertta anggota keluarga yang lain dengan tulus? Sudahkan Qta tersenyum tulus untuk mereka dengan penuh cinta dan sayang karena Allah? Ataukah Qta hanya menuntut kebutuhan cinta dan sayang Qta sendiri saja? Mengharap dan menuntut perhatian yang lebih tanpa mau peduli keadaan istri, orang tua, anak bahkan orang lain disekitar Qta? Anda yang tahu jawabannya.
Mari Qta sapa istri Qta, orang tua Qta, anak-anak Qta dan keluarga Qta dengan senyuman lembut penuh cinta dan sayang karena Allah dengan ketulusan dan keikhlasan cintanya.
Sampai disini dulu ya. Terimakasih...
Depok, 29 Januari 2010
Suyana Smart
Saturday, July 10, 2010
Berbuat Baiklah Selalu..
Bacalah dengan teliti, ini sangat penting!
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung
penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap
kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri
daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun
dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari
bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik,
tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain,
hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,
tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,
mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu
betapa kau menyukai mereka.
Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman,
walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya kepadamu.
Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran teman.
Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada
siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)
Pernah ada anak lelaki dengan watak buruk. Ayahnya memberi dia sekantung
penuh paku, dan menyuruh memaku satu batang paku di pagar pekarangan setiap
kali dia kehilangan kesabarannya atau berselisih paham dengan orang lain.
Hari pertama dia memaku 37 batang di pagar.
Pada minggu-minggu berikutnya dia belajar untuk menahan diri, dan jumlah paku yang dipakainya berkurang dari hari ke hari.
Dia mendapatkan bahwa lebih gampang menahan diri
daripada memaku di pagar.
Akhirnya tiba hari ketika dia tidak perlu lagi memaku sebatang paku pun
dan dengan gembira disampaikannya hal itu kepada ayahnya.
Ayahnya kemudian menyuruhnya mencabut sebatang paku dari pagar setiap hari
bila dia berhasil menahan diri/bersabar.
Hari-hari berlalu dan akhirnya tiba harinya dia bisa menyampaikan kepada ayahnya
bahwa semua paku sudah tercabut dari pagar.
Sang ayah membawa anaknya ke pagar dan berkata:
”Anakku, kamu sudah berlaku baik,
tetapi coba lihat betapa banyak lubang yang ada di pagar.”
Pagar ini tidak akan kembali seperti semula.
Kalau kamu berselisih paham atau bertengkar dengan orang lain,
hal itu selalu meninggalkan luka seperti pada pagar.
Kau bisa menusukkan pisau di punggung orang dan mencabutnya kembali,
tetapi akan meninggalkan luka.
Tak peduli berapa kali kau meminta maaf/menyesal, lukanya tinggal.
Luka melalui ucapan sama perihnya seperti luka fisik.
Kawan-kawan adalah perhiasan yang langka.
Mereka membuatmu tertawa dan memberimu semangat.
Mereka bersedia mendengarkan jika itu kau perlukan,
mereka menunjang dan membuka hatimu.
Tunjukkanlah kepada teman-temanmu
betapa kau menyukai mereka.
Kirim surat ini kepada mereka yang kau anggap teman,
walaupun berarti kau mengembalikannya kepada yang mengirimnya kepadamu.
Bila pesan ini kembali padamu, itu berarti bahwa kau mempunyai lingkaran teman.
Untuk mengakhiri: ”Keindahan persahabatan adalah bahwa kamu tahu kepada
siapa kamu dapat mempercayakan rahasia.” (Alessandro Manzoni)
Friday, July 9, 2010
UNTUK APA Qta DICIPTAKAN? (Persembahan Untuk Anak di Dunia)
Untuk Apa Kita di Ciptakan??
Saya mendapatkan sebuah Video Audio dari seorang teman yang masih sering saya putar setiap hari, dan isinya sungguh inspiratif dan membuat saya semakin termotivasi dalam menjalani hidup ini. Tentunya meningkatkan rasa syukur saya terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya, dan sering kali terlupa.
Kurang lebih beginilah intinya:
Persembahan untuk anak di Dunia
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan.
”Tuhan... para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia. Tapi bagaimana caranya aku hidup disana, saya begitu kecil dan lemah.” Kata si bayi
Tuhan menjawab.
“Aku telah memilih malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu.”
”Tapi di surga, apa yang aku lakukan hanya bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagiku untuk bahagia.” Demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab.
”Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.”
Si bayi pun bertanya kemabali.
”Dan apa yang dapat aku lakukan saat saya ingin berbicara keada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab.
”Malaikat akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
Si bayipun masih belum merasa puas, ia pun bertanya lagi.
”Aku mendengar kalau di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungiku?”
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab.
”Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun.”
Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya.
“Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.”
Dan Tuhanpun menjawab.
”Malaikatmu akan menceritakan tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. Walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya.
”Tuhan... Jika saya harus pergi sekarang. Bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?”
Tuhanpun menjawab.
”Kamu dapat memanggil malaikatmu.... IBU...”
Kenanglah ibu yang menyayangimu...
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi...
Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu...
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
... dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu dirumah tempat kau dilahirkan...
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu...
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang ketika ibu telah Tiada....
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita. Tak ada lagi senyuman indah .... tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya. Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya
Tak ada lagi dan tidak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’kanmu disetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera .... peluklah ibu yang selalu menyayangimu ...
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayantnya ....
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya ....
Ibu ... Maafkan aku ...
Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas ....
Demikian isi dari video yang penuh inspiratif. Dunia ini hanyalah sebuah batu loncatan untuk menuju alam lain yang bernama akhirat yang lebih kekal adanya. Dan fase inilah yang akan mengantarkan kita untuk menuju ke fase kehidupan abadi. Di fase inilah kita memiliki kebebasan untuk melakukan apapun yang kita inginkan.
Kita adalah makhluk yang paling istimewa, Namun apakah kita senantiasa mengistimewakan diri kita seperti Tuhan mengistimewaan diri kita? Apakah kita sudah pandai untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya? Ataukah terus menerus mengelukan apa yang telah diberikannya?
Bersyukur bukanlah menerima apa yang telah kita miliki, namun bersyukur adalah menerima apa yang belum kita miliki dan berbahagia dengan apa yang telah kita miliki. Maka Yakinlah .... apapun yang kita inginkan pasti akan diberikan oleh Tuhan ....
Sampai disini dulu ya, semoGa bermanfaat.
Jakarta, 28 Januari 2010
Suyana Smart
Saya mendapatkan sebuah Video Audio dari seorang teman yang masih sering saya putar setiap hari, dan isinya sungguh inspiratif dan membuat saya semakin termotivasi dalam menjalani hidup ini. Tentunya meningkatkan rasa syukur saya terhadap apa yang telah diberikan oleh Tuhan kepada saya, dan sering kali terlupa.
Kurang lebih beginilah intinya:
Persembahan untuk anak di Dunia
Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.
Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan.
”Tuhan... para malaikat di sini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia. Tapi bagaimana caranya aku hidup disana, saya begitu kecil dan lemah.” Kata si bayi
Tuhan menjawab.
“Aku telah memilih malaikat untukmu. Ia akan menjaga dan mengasihimu.”
”Tapi di surga, apa yang aku lakukan hanya bernyanyi dan tertawa. Ini cukup bagiku untuk bahagia.” Demikian kata si bayi.
Tuhan pun menjawab.
”Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya dan jadi lebih berbahagia.”
Si bayi pun bertanya kemabali.
”Dan apa yang dapat aku lakukan saat saya ingin berbicara keada-Mu?”
Sekali lagi Tuhan menjawab.
”Malaikat akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa.”
Si bayipun masih belum merasa puas, ia pun bertanya lagi.
”Aku mendengar kalau di bumi banyak orang jahat. Siapa yang akan melindungiku?”
Dengan penuh kesabaran Tuhan pun menjawab.
”Malaikatmu akan melindungimu dengan taruhan jiwanya sekalipun.”
Si bayipun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya.
“Tapi aku akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi.”
Dan Tuhanpun menjawab.
”Malaikatmu akan menceritakan tentang Aku. Dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku. Walaupun sesungguhnya aku selalu berada di sisimu.”
Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar dan sang anak dengan suara lirih bertanya.
”Tuhan... Jika saya harus pergi sekarang. Bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?”
Tuhanpun menjawab.
”Kamu dapat memanggil malaikatmu.... IBU...”
Kenanglah ibu yang menyayangimu...
Untuk ibu yang selalu meneteskan air mata ketika kau pergi...
Ingatkah engkau, ketika ibumu rela tidur tanpa selimut demi melihatmu tidur nyenyak dengan dua selimut membalut tubuhmu...
Ingatkah engkau ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu?
... dan ingatkah engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia melihatmu terbaring sakit?
Sesekali jenguklah ibumu yang selalu menantikan kepulanganmu dirumah tempat kau dilahirkan...
Kembalilah memohon maaf pada ibumu yang selalu rindu akan senyumanmu...
Jangan biarkan engkau kehilangan saat-saat yang akan kau rindukan di masa datang ketika ibu telah Tiada....
Tak ada lagi yang berdiri di depan pintu menyambut kita. Tak ada lagi senyuman indah .... tanda bahagia.
Yang ada hanyalah kamar yang kosong tiada penghuninya. Yang ada hanyalah baju yang digantung di lemari kamarnya
Tak ada lagi dan tidak akan ada lagi yang meneteskan air mata mendo’kanmu disetiap hembusan nafasnya
Kembalilah segera .... peluklah ibu yang selalu menyayangimu ...
Ciumlah kaki ibu yang selalu merindukanmu dan berikanlah yang terbaik diakhir hayantnya ....
Kenanglah semua cinta dan kasih sayangnya ....
Ibu ... Maafkan aku ...
Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas ....
Demikian isi dari video yang penuh inspiratif. Dunia ini hanyalah sebuah batu loncatan untuk menuju alam lain yang bernama akhirat yang lebih kekal adanya. Dan fase inilah yang akan mengantarkan kita untuk menuju ke fase kehidupan abadi. Di fase inilah kita memiliki kebebasan untuk melakukan apapun yang kita inginkan.
Kita adalah makhluk yang paling istimewa, Namun apakah kita senantiasa mengistimewakan diri kita seperti Tuhan mengistimewaan diri kita? Apakah kita sudah pandai untuk senantiasa bersyukur kepada-Nya? Ataukah terus menerus mengelukan apa yang telah diberikannya?
Bersyukur bukanlah menerima apa yang telah kita miliki, namun bersyukur adalah menerima apa yang belum kita miliki dan berbahagia dengan apa yang telah kita miliki. Maka Yakinlah .... apapun yang kita inginkan pasti akan diberikan oleh Tuhan ....
Sampai disini dulu ya, semoGa bermanfaat.
Jakarta, 28 Januari 2010
Suyana Smart
Thursday, July 8, 2010
Sex Education
AYAH SEX ITU APA SIH......... . ....? Suatu pagi seorang anak yang baru masuk sekolah dasar bertanya kepada ayahnya,
'Yah........ ayah..... ...sex itu apa sih, yah.....?'
Terperanjat si ayah mendengar pertanyaan si upik. Terbayang dia tentang arus moderen zaman sekarang yang membuat manusia berfikiran terbuka, termasuk anak yang masih kecil. Sesuai dengan konsep pendidikan seks yang sedang hangat dibicarakan, mulailah si ayah mencari-cari jawaban yang sesuai dengan umur dan harapan anaknya yang ia harapkan tak mau tertinggal dalam arus pendidikan modern.
Maka si ayah pun mulai memberikan jawaban dengan mengkiaskan kumbang dan bunga, telur yang yang menetas berudu dan kemudian menjadi katak, hujan serta benih yang berkembang menjadi tunas, diikuti dengan pembentukan bayi dalam kandungan.
Sebelum mengakhiri semua jawaban itu, si ayah menyelipkan juga kisah percintaan antara ia dan mamanya sejak dari zaman sekolah menengah hingga sampai kelahiran seorang bayi comel yaitu si anak yang bertanya itu. Tiba-tiba si anak menangis terisak-isak. Si ayah keheranan ... 'Eh kenapa.....? ' Si ayah bertanya keheranan. Tetapi si anak masih tetap menangis.
'kok jawabannya panjang amat? ........ .. hu.........hu. .......hu.............. terus dimana tempat untuk nulis jawabannya? Ayah ajalah yang nulis jawabanya!!! ......hu. .....hu.. ....hu' tangis si Upik sambil lantas menyerahkan buku latihan Bahasa Ingris yang pada muka depannya tertulis:
NAME : ............ ......... ......... ....
SCHOOL : ............ .......... ......... ...
CLASS : ............ ......... ......... ....
SEX :........... ......... ......... .....
'Yah........ ayah..... ...sex itu apa sih, yah.....?'
Terperanjat si ayah mendengar pertanyaan si upik. Terbayang dia tentang arus moderen zaman sekarang yang membuat manusia berfikiran terbuka, termasuk anak yang masih kecil. Sesuai dengan konsep pendidikan seks yang sedang hangat dibicarakan, mulailah si ayah mencari-cari jawaban yang sesuai dengan umur dan harapan anaknya yang ia harapkan tak mau tertinggal dalam arus pendidikan modern.
Maka si ayah pun mulai memberikan jawaban dengan mengkiaskan kumbang dan bunga, telur yang yang menetas berudu dan kemudian menjadi katak, hujan serta benih yang berkembang menjadi tunas, diikuti dengan pembentukan bayi dalam kandungan.
Sebelum mengakhiri semua jawaban itu, si ayah menyelipkan juga kisah percintaan antara ia dan mamanya sejak dari zaman sekolah menengah hingga sampai kelahiran seorang bayi comel yaitu si anak yang bertanya itu. Tiba-tiba si anak menangis terisak-isak. Si ayah keheranan ... 'Eh kenapa.....? ' Si ayah bertanya keheranan. Tetapi si anak masih tetap menangis.
'kok jawabannya panjang amat? ........ .. hu.........hu. .......hu.............. terus dimana tempat untuk nulis jawabannya? Ayah ajalah yang nulis jawabanya!!! ......hu. .....hu.. ....hu' tangis si Upik sambil lantas menyerahkan buku latihan Bahasa Ingris yang pada muka depannya tertulis:
NAME : ............ ......... ......... ....
SCHOOL : ............ .......... ......... ...
CLASS : ............ ......... ......... ....
SEX :........... ......... ......... .....
Tuesday, May 4, 2010
Dasar Pemikiran
Globalisasi nampaknya memang hal biasa, atau lebih enaknya tidak dipedulikan. Padahal efek dari semua itu berpengaruh terhadap berbagai sektor dalam bangsa ini. Diantaranya adalah sektor pendidikan.
Kami sering kali menemui sebuah ketimpangan yang sangat memprihatinkan dan hal itu teramat mengiris hati kami. Di satu pihak kami mendapati pelejar-pelajar begitu mahir dalam menggunakan teknologi (dalam hal ini komputer), namun di sisi lain saya pun mendapati banyak pelajar yang belum mengenal yang namanya komputer. (Kalaupun sudah mengenal, hanya sekedar tahu saja tanpa mendapatkan pelajaran bagaimana mengperasikan program komputer).
Perkembangan teknologi yang semakin pesat rupanya hanya mampu diikuti oleh kalangan tertentu dari para pelajar, dan sebagian lagi tidak mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Padahal perkemngana dunia kerja saat ini sudah semakin menggalakan penggunaan alat yang dikomputerisasi. Lalu bagaimana nasib para pelajar dari kalangan yang tidak mampu? Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah pun rupanya belum mampu menyelesaikan masalah ini. Bahkan kami mendapati beberapa sekolah yang kebetulan dekat dengan rumah tempat tinggal kami tidak ada mata pelajaran Komputernya. Padahal sekolah tersebut berlabel Negeri looo..
Lalu Siapa yang harus bertanggung jawab? Akankah kita hanya menyalahkan pemerintah untuk hal ini?
Atas dasar tersebut, kami membentuk komunitas ini. dengan harapan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka kegagalan SDM Bangsa ini yang lulus sekolah jadi pengangguran, yang tidak sekolah jadi keliaran.
S'SMart Family (Suyana SMart Family), adalah komunitas yang kami (Saya dan istri saya) buat berdasarkan kepedulian terhadap pendidikan bangsa ini.
Kata "SMart" yang kami gunakan ini mungkin kelihatan begitu 'Narsis' kata anak muda sekarang. Tapi itu adalah penguat rasa percaya diri yang kami gunakan dalam nama kami. "SMart" yang memang berarti "Cerdas" juga sebuah singkatan seperti ini.
S = Spesifik
M = Mesureable
A = Attainable
R = Rational
T = Time Limit
yang juga kami jadikan dasar acuan yang akan, sedang dan telah kami lakukan.
dan akhirnya kami berharap akan semakin banyak keluarga yang dapat bergabung dengan kami dan juga berharap akan banyak keluarga yang menjadikan kata-kata baik untuk dimasukan kedalam nama keluarganya. Karena kita semua sama-sama tahu kalau kata itu adalah do'a dan do'a yang baik pasti akan dikabulkan yang baik pula. Amin..
Kami sering kali menemui sebuah ketimpangan yang sangat memprihatinkan dan hal itu teramat mengiris hati kami. Di satu pihak kami mendapati pelejar-pelajar begitu mahir dalam menggunakan teknologi (dalam hal ini komputer), namun di sisi lain saya pun mendapati banyak pelajar yang belum mengenal yang namanya komputer. (Kalaupun sudah mengenal, hanya sekedar tahu saja tanpa mendapatkan pelajaran bagaimana mengperasikan program komputer).
Perkembangan teknologi yang semakin pesat rupanya hanya mampu diikuti oleh kalangan tertentu dari para pelajar, dan sebagian lagi tidak mampu mengimbangi perkembangan tersebut. Padahal perkemngana dunia kerja saat ini sudah semakin menggalakan penggunaan alat yang dikomputerisasi. Lalu bagaimana nasib para pelajar dari kalangan yang tidak mampu? Sekolah-sekolah yang didirikan pemerintah pun rupanya belum mampu menyelesaikan masalah ini. Bahkan kami mendapati beberapa sekolah yang kebetulan dekat dengan rumah tempat tinggal kami tidak ada mata pelajaran Komputernya. Padahal sekolah tersebut berlabel Negeri looo..
Lalu Siapa yang harus bertanggung jawab? Akankah kita hanya menyalahkan pemerintah untuk hal ini?
Atas dasar tersebut, kami membentuk komunitas ini. dengan harapan dapat membantu pemerintah dalam mengurangi angka kegagalan SDM Bangsa ini yang lulus sekolah jadi pengangguran, yang tidak sekolah jadi keliaran.
S'SMart Family (Suyana SMart Family), adalah komunitas yang kami (Saya dan istri saya) buat berdasarkan kepedulian terhadap pendidikan bangsa ini.
Kata "SMart" yang kami gunakan ini mungkin kelihatan begitu 'Narsis' kata anak muda sekarang. Tapi itu adalah penguat rasa percaya diri yang kami gunakan dalam nama kami. "SMart" yang memang berarti "Cerdas" juga sebuah singkatan seperti ini.
S = Spesifik
M = Mesureable
A = Attainable
R = Rational
T = Time Limit
yang juga kami jadikan dasar acuan yang akan, sedang dan telah kami lakukan.
dan akhirnya kami berharap akan semakin banyak keluarga yang dapat bergabung dengan kami dan juga berharap akan banyak keluarga yang menjadikan kata-kata baik untuk dimasukan kedalam nama keluarganya. Karena kita semua sama-sama tahu kalau kata itu adalah do'a dan do'a yang baik pasti akan dikabulkan yang baik pula. Amin..
Subscribe to:
Posts (Atom)